Sabtu, 28 Juni 2014

RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                                   : SD Darul Salam
Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester                      : III (tiga) / I (satu)
Alokasi Waktu                        : 2 x 35 menit
A.       Standar Kompetensi       :
1.         Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan.
B.       Kompetensi Dasar            :
1.2 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan.
C.       Indikator                          :
1.      Menyebutkan nama dan watak tokoh-tokoh dalam cerita anak.
2.      Menanggapi watak tokoh-tokoh dalam cerita anak.
3.      Menyebutkan hikmah yang terkandung dalam cerita anak.
D.      Tujuan Pembelajaran        :
1.      Setelah mendengarkan cerita yang disampaikan guru, siswa mampu menyebutkan nama dan watak tokoh-tokoh dalam cerita anak dengan benar.
2.      Setelah mendengarkan cerita yang disampaikan guru, siswa mampu memberikan tanggapan terhadap watak tokoh dengan komentar yang tepat.
3.      Setelah mendengarkan cerita yang disampaikan guru, siswa mampu menyebutkan hikmah yang terkandung dalam cerita anak.
E.       Materi Pembelajaran        :
Cerita anak tentang “Semut dan Kepompong”
F.        Strategi dan Metode Pembelajaran
1.      Strategi:  Strategi pembelajaran aktif dengan model pembelajaran kooperatif
2.      Metode:  Ceramah, Tanya jawab, Story telling
G.      Media dan Alat Pembelajaran
1.      Media Pembelajaran: 
a)      LCD
b)      Proyektor
2.      Alat Pembelajaran:
a)      Lembar kerja siswa (LKS)
b)      Lembar kerja kelompok
c)      Teks cerita anak
H.      Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Pembelajaran
Deskripsi
Kegiatan Guru dan Siswa
AlokasiWaktu
Pendahuluan
1.      Guru mempersiapkan kelas di awal pembelajaran dengan berdo’a bersama dan memeriksa kehadiran peserta didik.
2.      Guru memberikan apersepsi (penghayatan) kepada peserta didik tentang materi pelajaran yang akan dibahas.
3.      Guru bertanya kepada siswa apakah siswa pernah mendengar cerita tentang “Si Kancil” yang suka mencuri ketimun.
4.      Guru mengajak siswa menyanyikan lagu yang berjudul “Si Kancil”

Pemberian Acuan
1.      Guru membagi peserta didik menjadi 2 kelompok, dengan cara mengambil potongan kertas berwarna (merah, kuning,) siswa berkumpul dengan teman yang memiliki warna yang sama.
15 menit
Inti
1.      Guru memberikan selembar cerita tentang “Semut dan Kepompong” kepada setiap kelompok.
2.      Siswa membacakan cerita tersebut dan siswa lain mengamati dan  mendengarkan cerita yang dibacakan.
3.      Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang nama-nama tokoh dan wataknya.
4.      Guru membagikan lembar kerja siswa.
5.      Siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru.
6.      Masing-masing kelompok berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja yang diberikan guru.
7.      Setiap kelompok menyampaikan jawaban atas pertanyaan pada lembar kerja di depan kelas.
8.      Siswa yang lain menanggapi cerita siswa yang tampil di depan kelas.
45 menit
Penutup
1.      Guru memberikan penjelasan mengenai isi cerita, dan menyebutkan manfaat dari materi yang sudah dipelajari.
2.      Guru memberikan refleksi berupa curah pendapat dengan peserta didik.
3.      Guru memberikan umpan balik sesuai kebutuhan peserta didik terkat dengan proses pembelajaran yang telah dilalui
4.      Guru menentukan tindak lanjut yang tepat terkait dengan proses pembelajaran yang telah dilalui.
5.      Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
10 menit

I.         Sumber Belajar
1.      Buku Bahasa Indonesia Kelas 3 SD
2.      Cerita anak “Semut dan Kepompong” (Pakde Sofa. http://massofa.wordpress.com.2010/03/02/contoh-cerita-untuk-anak-anak-semut-dan-kepompong/).
3.      Cerita anak “Sahabtku Ayu” (Hanif Nurcholis dan Mafrukhi. Sasebi: Saya Senang Berbahasa Indonesia untuk SD Kelas III. Jakarta: Penerbit Erlangga).
J.         Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
1.    Menyebutkan nama dan watak tokoh-tokoh dalam cerita anak.
2.    Menanggapi watak tokoh-tokoh dalam cerita anak.
3.    Menyebutkan hikmah yang terkandung dalam cerita anak.
1.      Teknik tes (tes lisan: tes keterampilan berbicara dan bertanya dan membaca teks cerita anak  yang disediakan guru)
2.    Teknik nontes (tes kinerja: tes mengerjakan lembar kerja dan mencari cerita anak serta memahami tokoh dan watak dari isi cerita secara individu dengan benar.
1.      Penilaian tes lisan: membacakan cerita anak dan mengajukan pertanyaan.
2.      Penilaian kinerja dalam kelompok: mengomentari tokoh dan watak yang ada dalam cerita anak.
3.      Penilaian kinerja: membuat cerita anak secara individu
1.      Siapakah saja tokoh yang ada dalam cerita tersebut?
2.      Bagaimana watak tokoh dari cerita tersebut?
3.      Apa hikmah yang terkandung dalam cerita tersebut?

Pedoman Skoring
Penilaian performance dilakukan oleh guru pada saat siswa melakukan kegiatan setiap kelompok.
No
Nama Siswa
Keaktifan
Ketepatan
Kerjasama
skor
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4















































 Jumlah Skor

















                                                                                                Jakarta, 27 Juni 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                       Guru Kelas


NIP ............................                                                                        NIP .............................\

Lampiran
Uraian Materi
Semut dan Kepompong

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kreak! Terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, ”Hmm.. alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana”. Menjadi kepompong memang memalukan!”. “Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau”, ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.
Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya menghisap dirinya semakin dalam. Tolong!, tolong!,” teriak si semut. “Wah.. sepertinya kamu sedang kesulitan ya?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. “Hai semut, aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! Sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?” jawab kupu-kupu. “Yah. Aku sadar. Aku mohon maaf telah mengejekmu. Maukan kamu menolongku sekarang?” ujar semut.
Akhirnya kupu-kupu menolong semut. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada kupu-kupu. Dengan senang hati, kupu-kupu menerima perminta maaf dan ucapan terima kasihnya. Dan saat itu, semut sadar bahwa setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Sejak saat itu, semut dan kupu-kupu menjadi sahabat karib.
Tokohnya       :
1.      Semut
2.      Kepompong yang menjadi kupu-kupu
3.      Kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya.
Watak                        :
1.      Semut : sombong,
2.      Kupu-kupu : baik hati, dermawan,
Hikmah          :
Hikmah yang tekandung dalam cerita diatas:
Bahwa sesama makhluk ciptaan Tuhan, janganlah saling menghina dan mengejek. Karena siapa tahu yang dihina itu lebih baik kedudukannya daripada yang menghina.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar