1.
Penerapan Model
Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning(CTL)
a.
Pengertian Model PembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL)
Model pembelajaranContextual Teaching and Learning (CTL) membantu guru
untuk memparktikan materi dan mengaitkannya dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki siswa. Menurut Wina Sanjaya model pembelajaranContextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari
dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Wina Sanjaya , 2011: 225).
Pada model
pembelajaranContextual Teaching and
Learning(CTL),
guru mengemban tugas untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran,
sehingga guru lebih banyak memberikan strategi dari pada informasi.
b.
Prinsip Model
PembelajaranContextual Teaching and
Learning(CTL)
Prinsip dasar
pembelajaran Contextual Teaching and
Learning adalah agar siswa dapat mengembangkan cara belajarnya sendiri dan
selalu mengaitkan dengan apa yang telah diketahui dan apa yang ada di
masyarakat, yaitu aplikasi dan konsep yang dipelajari.
Setiap pendekatan
pembelajaran mempunyai perbedaan tertentu.Hal tersebut disebabkan model
pembelajaran mempunyai prinsip masing-masing. Prinsip pembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL) diantaranya
adalah kontrukstivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pendekatanan,
refleksi, dan penilaian sebenarnya (Rusman: 2011: 193).
1)
Kontruktivisme
Konturktivisme merupakan landasan
berpikir dari pembelajaran Contextual
Teaching and Learning yang mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan membangun sendiri
pengetahuan barunya dari pengalaman yang didapat. Hal tersebut sesuai dengan
teori belajar konstuktivisme bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit
demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (Ahmadi:
2011 : 193). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa bukan berasal dari pengetahuan
guru, melainkan merupakan hasil usahanya sendiri berdasarkan hubungannya dengan
lingkungan sekitarnya.
2)
Menemukan
(inquiry)
Menemukan atau inquiry, yaitu
melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik (Lukmanul Hakiim
: 2009:59). Jadi siswa diberi pembelajaran untuk menangani permasalahan yang
merata hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata. Guru harus merencanakan
situasi sedemikian rupa, sehingga para siswa bekerja menggunakan prosedur
mengenali masalah, menjawab pertanyaan dan penjelasan yang relevan dengan
pengalaman pada dunia nyata.
3)
Bertanya
Melalui proses bertanya, siswa
akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Para siswa dirangsang untuk
mampu mengembangkan ide/gagasan dan pengujian baru yang inovatif, menggunakan
teknik dan metode untuk bertanya, bertukar pendapat dan saling bertinteraksi.
4)
Masyarakat
belajar
Masyarakat dapat dijadikan sumber
daya untuk mengembangkan pemahaman pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pemanfaatan masyarakat sebagai
konteks bagi siswa untuk pembelajaran Contextual
Teaching and Learning dapat dilakukan sekolah dengan dua cara yaitu:
a)Menjadikan
masyarakat sebagai nara sumber diundang ke sekolah pada jam belajar tertentu
untuk memberikan kesempatan belajar bagi siswa mengembangkan pemahaman Contextual Teaching and Learning,
seperti petani, pedaang, dokter, perusahaan.
b)
Cara
pemanfaatan masyarakat lainnya dengan membawa siswa ke dalam lingkungan
masyarakat untuk mengalami pembelajaran yang tidak didapatkan di sekolah atau
untuk menerapkan materi pembelajaran di sekolah.
5)
Pendekatanan
Pendekatanan merupakan sarana yang
dapat membantu guru untuk memenuhi kebutuhan siswa yang bermacam-macam,
sehingga pembelajaran akan lebih berkembang dan membantu siswa untuk lebih
mengerti materi yang diajarkan. Seperti
yang dituliskan oleh Lukmanul Hakiim (2009: 60) bahwa pendekatanan menghadirkan
model sebagai contoh pembelajaran.
6)
Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk melihat kembali tetang apa yang telah dipelajari dan merupakan
pengayaan dari pengetahuan yang sudah didapat. Menurut Rusman refleksi adalah
cara berfikir tentang apa yang baru terjadi atau berfikir kebelakang tentang
apa yang sudah dilakukan di masa lalu dan siswa mengedepankan apa yang baru
dipelajarinya sebagai pengetahuan yang baru dan menjadi pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. (Rusman, 2011:197).
7)
Penilaian
sebenarnya
Penilaian sebenarnya merupakan
tahap akhir dari pembelajaran Contextual
Teaching and Learning.Penilaian sebenarnya dapat dilakukan dengan cara
memberi pertanyaan berdasarkan materi yang sudah dipelajari. Dengan melakukan
penilaian guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa serta
pengalaman yang sudah di dapat.
c.
Ciri Model
PembelajaranContextual Teaching and
Learning(CTL)
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL) mempunyai
beberapa ciri yang membedakan dengan pembelajaran lainnya. Ciri-ciri tersebut
diuraikan oleh (Iif, 2011: 82) antara lain:
1)
Menyandarkan
pada pemahaman makna
2)
Pemilihan
informasi berdasarkan kemampuan siswa.
3)
Siswa terlibat
secara aktif dalam poses pembelajaran.
4)
Pembelajaran
dikaitkan dengan kehidupan nyata yang disimulasikan
5)
Mengaitkan
informasi dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
6)
Mengintegrasikan
beberapa bidang.
7)
Dengan kerja
kelompok siswa menggali informasi dan mendiskusikannya.
8)
Perilaku
dibangun atas kesadaran sendiri.
9)
Keterampilan
dibangun atas pemahaman.
10) Pembelajaran terjadi di berbagai tempat
dan konteks.
11) Hasil belajar diukur melalui penerapan
penilaian otentik.
d. Langkah-langkah Model
PembelajaranContextual Teaching and
Learning (CTL)
Dalam pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) hendaknya menggunakan langkah-langkah seperti
(Rusman, 2012:200):
1)
Nyatakan kegiatan utama
pembelajarannya, yaitu sebuah pertanyaan yang merupakan gabungan antara
kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar.
2)
Rumuskan dengan jelas tujuan
umum pembelajaran.
3)
Uraikan secara terperinci
media dan sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran yang diharapkan.
4)
Rumuskan skenario tahap demi
tahap kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.
5)
Rumuskan dan lakukan sistem
penilaian dengan memfokuskan pada kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh
siswa, baik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran maupun setelah selesai
belajar.
Adapun
langkah-langkah pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
menurut Trianto (2007 : 105) adalah sebagai
berikut:
a.
Laksanakan
sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
b.
Kembangkan
sifat ingin tahu siswa dengan cara bertanya
c.
Ciptakan
komunitas belajar
d.
Hadirkan pendekatan
sebagai contoh pembelajaran
e.
Lakukan
refleksi di akhir pertemuan.
f.
Lakukan
penilaian yang sebenarnya dengan penilaian objektif.
Contoh penerpan model pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL) (Sanjaya, 2011:
124), yaitu:
Pendahuluan
|
1. Guru
menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses
pembelajaran yang pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
2. Guru
menjelaskan prosedur pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) :
a. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai
dengan jumlah siswa
b. Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan
observasi
c. Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat
berbagai hal yang ditemukan di pasar-pasar tersebut
3. Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang
harus dikerjakan oleh setiap siswa
|
Inti
|
Di lapangan
1. Siswa
melakukan observasi
2. Siswa
mencatat hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan alat observasi yang telah
mereka tentukan sebelumnya
Di dalam kelas
1. Siswa
mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing
2. Siswa
melaporkan hasil diskusi
3. Setiap
kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain
|
Penutup
|
1. Dengan
bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah sesuai dengan
indicator hasil belajar yang harus dicapai
2. Guru
menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman belajar dengan
tema yang sesuai dengan masalah yang di observasi
|
A.
Penutup
Kesimpulan
1. Pembelajaran kooperatif merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat
sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
2.
Pendekatan kooperatif memiliki beberapa unsur,
diantaranya: 1) Saling
ketergantungan positif, 2)
Interaksi tatap muka, 3)
Akuntabilitas individual, 4) Keterampilan
menjalin hubungan antarpribadi.
3.
Prosedur pembelajaran
kooperatif terdiri dari empat tahap, yaitu: penjelasan materi, belajar dalam
kelompok, penilaian, pengakuan tim.
4.
Langkah-langkha pendekatan
kooperatif yaitu: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan
informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, membimbing
kelompok belajar, evaluasi, memberi penghargaan.
5.
Pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) merupakan
suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan mereka.
6.
Prinsippendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) yaitu: konstruktivisme,
menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pendekatan, refleksi, penilaian
sebenarnya.
7.
Ciri-ciri pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) , salah satunya yaitu menyandarkan
pada pemahaman makna,
pemilihan informasi berdasarkan kemampuan siswa, siswa terlibat
secara aktif dalam poses pembelajaran, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan
nyata yang disimulasikan,
mengaitkan informasi dengan pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa, dll. Jadi dari
pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) ini, siswa dituntut
berperan aktif dan menemukan suatu informasi yang berkaitan dengan kehidupan
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Langkah-langkah pendekatanContextual
Teaching and Learning (CTL), yaitu:
a. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua
topik.
b. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
cara bertanya
c. Ciptakan komunitas belajar
d. Hadirkan Pendekatan sebagai contoh
pembelajaran
e. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
f. Lakukan penilaian yang sebenarnya
dengan penilaian objektif.
Referensi
Agus N. Cahyo.2013. Panduan Aplikasi
Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta: Diva Press (Anggota IKAPI). Cet I
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Surabaya: PT Prestasi
Pustakarya.
Kunandar. 2007. Guru Professional.
Jakarta: PT. raja Grafindo Persada
Lukmanul Hakiim.
2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
CV Wacana Prima
Rusman. 2011. Model-model pembelajaran Mengebangkan profesionalisme guru.
Rajawali Pers :Jakarta.
Rusman. 2012. Model-
Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sanjaya Wina. 2010. Stratgi Pembelajaran Berorientasi Proses
Pendidikan. Jakarta: kencana
Sanjaya
Wina. 2011. Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Cet V
Trianto. 2007. Pendekatan-Pendekatan
pembelajaran inovatif berorientasi kontuktivistik. Jakarta: Prestasi
pustaka