Jumat, 04 Juli 2014

Pengertian pntun, ciri-ciri, dan contohnya


Pantun merupakan salah satu contoh puisi lama Indonesia. Pantun digunakan orang untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang lain. 

Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-cirinya yaitu:
1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
 
Berikut ada beberapa jenis pantun, yaitu:
Pantun bersuka cita
Dibawa itik pulang petang
Dapat di rumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas jadi hilang
Pantun jenaka
Di sini kosong di sana kosong
Tak ada batang tembakau
Bukan saya berkata bohong
Ada katak memikul kerbau
Pantun teka-teki
Kalau puan, puan cerana
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
Pantun nasihat
Ke mana kancil akan dikejar
Ke dalam pasar cobalah cari
Ketika kecil rajin belajar
Sesudah besar senanglah nanti
Pantun agama
Asam kandis asam gelugur
Kedua masam siang riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang  
 

Rabu, 02 Juli 2014

Photoshop



Semester 6 .. pengetahuan baru, pengalaman baru. ternyata buat nya gampang dan menyenangkan .^0^

Photoshop

Hasil materi pelajaran hari ni.. buat Photoshop animation gambar ^0^

Sabtu, 28 Juni 2014

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

1.        Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL)
a.    Pengertian Model PembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL)
Model pembelajaranContextual Teaching and Learning (CTL) membantu guru untuk memparktikan materi dan mengaitkannya dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa. Menurut Wina Sanjaya model pembelajaranContextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Wina Sanjaya , 2011: 225).
Pada model pembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL), guru mengemban tugas untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran, sehingga guru lebih banyak memberikan strategi dari pada informasi.
b.    Prinsip Model PembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL)
Prinsip dasar pembelajaran Contextual Teaching and Learning adalah agar siswa dapat mengembangkan cara belajarnya sendiri dan selalu mengaitkan dengan apa yang telah diketahui dan apa yang ada di masyarakat, yaitu aplikasi dan konsep yang dipelajari.
Setiap pendekatan pembelajaran mempunyai perbedaan tertentu.Hal tersebut disebabkan model pembelajaran mempunyai prinsip masing-masing. Prinsip pembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL) diantaranya adalah kontrukstivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pendekatanan, refleksi, dan penilaian sebenarnya (Rusman: 2011: 193).
1)        Kontruktivisme
Konturktivisme merupakan landasan berpikir dari pembelajaran Contextual Teaching and Learning yang mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan membangun sendiri pengetahuan barunya dari pengalaman yang didapat. Hal tersebut sesuai dengan teori belajar konstuktivisme bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (Ahmadi: 2011 : 193). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa bukan berasal dari pengetahuan guru, melainkan merupakan hasil usahanya sendiri berdasarkan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya.
2)        Menemukan (inquiry)
Menemukan atau inquiry, yaitu melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik (Lukmanul Hakiim : 2009:59). Jadi siswa diberi pembelajaran untuk menangani permasalahan yang merata hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata. Guru harus merencanakan situasi sedemikian rupa, sehingga para siswa bekerja menggunakan prosedur mengenali masalah, menjawab pertanyaan dan penjelasan yang relevan dengan pengalaman pada dunia nyata.
3)        Bertanya
Melalui proses bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Para siswa dirangsang untuk mampu mengembangkan ide/gagasan dan pengujian baru yang inovatif, menggunakan teknik dan metode untuk bertanya, bertukar pendapat dan saling bertinteraksi.
4)        Masyarakat belajar
Masyarakat dapat dijadikan sumber daya untuk mengembangkan pemahaman pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pemanfaatan masyarakat sebagai konteks bagi siswa untuk pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat dilakukan sekolah dengan dua cara yaitu:
a)Menjadikan masyarakat sebagai nara sumber diundang ke sekolah pada jam belajar tertentu untuk memberikan kesempatan belajar bagi siswa mengembangkan pemahaman Contextual Teaching and Learning, seperti petani, pedaang, dokter, perusahaan.
b)      Cara pemanfaatan masyarakat lainnya dengan membawa siswa ke dalam lingkungan masyarakat untuk mengalami pembelajaran yang tidak didapatkan di sekolah atau untuk menerapkan materi pembelajaran di sekolah.
5)        Pendekatanan
Pendekatanan merupakan sarana yang dapat membantu guru untuk memenuhi kebutuhan siswa yang bermacam-macam, sehingga pembelajaran akan lebih berkembang dan membantu siswa untuk lebih mengerti materi yang diajarkan.  Seperti yang dituliskan oleh Lukmanul Hakiim (2009: 60) bahwa pendekatanan menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6)        Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat kembali tetang apa yang telah dipelajari dan merupakan pengayaan dari pengetahuan yang sudah didapat. Menurut Rusman refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru terjadi atau berfikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu dan siswa mengedepankan apa yang baru dipelajarinya sebagai pengetahuan yang baru dan menjadi pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. (Rusman, 2011:197).
7)        Penilaian sebenarnya
Penilaian sebenarnya merupakan tahap akhir dari pembelajaran Contextual Teaching and Learning.Penilaian sebenarnya dapat dilakukan dengan cara memberi pertanyaan berdasarkan materi yang sudah dipelajari. Dengan melakukan penilaian guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa serta pengalaman yang sudah di dapat.
c.    Ciri Model PembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL)
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL) mempunyai beberapa ciri yang membedakan dengan pembelajaran lainnya. Ciri-ciri tersebut diuraikan oleh (Iif, 2011: 82) antara lain:
1)      Menyandarkan pada pemahaman makna
2)      Pemilihan informasi berdasarkan kemampuan siswa.
3)      Siswa terlibat secara aktif dalam poses pembelajaran.
4)      Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata yang disimulasikan
5)      Mengaitkan informasi dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
6)      Mengintegrasikan beberapa bidang.
7)      Dengan kerja kelompok siswa menggali informasi dan mendiskusikannya.
8)      Perilaku dibangun atas kesadaran sendiri.
9)      Keterampilan dibangun atas pemahaman.
10)  Pembelajaran terjadi di berbagai tempat dan konteks.
11)  Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian otentik.
d.   Langkah-langkah Model PembelajaranContextual Teaching and Learning (CTL)
Dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) hendaknya menggunakan langkah-langkah seperti (Rusman, 2012:200):
1)      Nyatakan kegiatan utama pembelajarannya, yaitu sebuah pertanyaan yang merupakan gabungan antara kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar.
2)      Rumuskan dengan jelas tujuan umum pembelajaran.
3)      Uraikan secara terperinci media dan sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan.
4)      Rumuskan skenario tahap demi tahap kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.
5)      Rumuskan dan lakukan sistem penilaian dengan memfokuskan pada kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh siswa, baik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran maupun setelah selesai belajar.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menurut Trianto (2007 : 105) adalah sebagai berikut:
a.       Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
b.      Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan cara bertanya
c.       Ciptakan komunitas belajar
d.      Hadirkan pendekatan sebagai contoh pembelajaran
e.       Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
f.       Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan penilaian objektif.
Contoh penerpan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) (Sanjaya, 2011: 124), yaitu:
Pendahuluan
1.      Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran yang pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
2.      Guru menjelaskan prosedur pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) :
a.       Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa
b.      Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi
c.       Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan di pasar-pasar tersebut
3.      Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa
Inti
Di lapangan
1.      Siswa melakukan observasi
2.      Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan alat observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya
Di dalam kelas
1.      Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing
2.      Siswa melaporkan hasil diskusi
3.      Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain
Penutup
1.      Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah sesuai dengan indicator hasil belajar yang harus dicapai
2.      Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman belajar dengan tema yang sesuai dengan masalah yang di observasi

A.      Penutup
Kesimpulan
1.      Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
2.      Pendekatan kooperatif memiliki beberapa unsur, diantaranya: 1) Saling ketergantungan positif, 2) Interaksi tatap muka, 3) Akuntabilitas individual, 4) Keterampilan menjalin hubungan antarpribadi.
3.      Prosedur pembelajaran kooperatif terdiri dari empat tahap, yaitu: penjelasan materi, belajar dalam kelompok, penilaian, pengakuan tim.
4.      Langkah-langkha pendekatan kooperatif yaitu: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, membimbing kelompok belajar, evaluasi, memberi penghargaan.
5.      Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
6.      Prinsippendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu: konstruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pendekatan, refleksi, penilaian sebenarnya.
7.      Ciri-ciri pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) , salah satunya yaitu menyandarkan pada pemahaman makna, pemilihan informasi berdasarkan kemampuan siswa, siswa terlibat secara aktif dalam poses pembelajaran, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata yang disimulasikan, mengaitkan informasi dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, dll. Jadi dari pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ini, siswa dituntut berperan aktif dan menemukan suatu informasi yang berkaitan dengan kehidupan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
8.      Langkah-langkah pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL), yaitu:
a.       Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik.
b.      Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan cara bertanya
c.       Ciptakan komunitas belajar
d.      Hadirkan Pendekatan sebagai contoh pembelajaran
e.       Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
f.       Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan penilaian objektif.
Referensi
Agus N. Cahyo.2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta: Diva Press (Anggota IKAPI). Cet I
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Surabaya: PT Prestasi Pustakarya.
Kunandar. 2007. Guru Professional. Jakarta: PT. raja Grafindo Persada
Lukmanul Hakiim. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Rusman. 2011. Model-model pembelajaran Mengebangkan profesionalisme guru. Rajawali Pers :Jakarta.
Rusman. 2012. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sanjaya Wina. 2010. Stratgi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta: kencana
Sanjaya Wina. 2011. Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Cet V
Trianto. 2007. Pendekatan-Pendekatan pembelajaran inovatif berorientasi kontuktivistik. Jakarta: Prestasi pustaka